oleh : Abu Mushlih
Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (adz-Dzariyat : 56). Beribadah kepada Allah adalah tugas dan tujuan hidup setiap manusia. Oleh sebab itu wajib atas kita untuk memurnikan ibadah itu untuk Allah semata.
Allah berfirman (yang artinya), “Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah dia melakukan amal salih dan tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatu apapun.” (al-Kahfi : 110). Ibadah kepada Allah artinya tunduk dan merendah kepada Allah dengan melakukan amal salih seraya berharap dan takut kepada-Nya. Ibadah kepada Allah haruslah ikhlas dan bersih dari kotoran syirik dan kekafiran.
Allah berfirman (yang artinya), “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelum kamu; Jika kamu berbuat syirik pasti akan lenyap seluruh amalmu dan benar-benar kamu akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (az-Zumar : 65). Syirik merupakan sebab terhapusnya amal salih dan sebab kekal berada di dalam neraka.
Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh Allah mengharamkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka. Dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu sedikit pun penolong.” (al-Maa-idah : 72)
Ibadah kepada Allah dan menjauhkan diri dari perbuatan syirik adalah kewajiban setiap hamba kepada Rabbnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hak Allah atas setiap hamba adalah hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
www.al-mubarok.com
—